Rabu, 17 November 2010

Pergi Dan Menjauh

Berarak semua menjinjit tak terdengar langkah... Mencoba mendengar walau tak dapat mendengar.. Mencoba lupakan yang tak terlupakan.. Menjerit dalam hati.. Ku coba berlari, lelah, dan letih.. Berlari dan terus berlari.. Meneriakan semua kata yang tersimpan.. Pergi dari kenyataan.. Menjauh dari semua yang menjemukkan..

PERBEDAAN SYSTEM LIFE CYCLE (SLC) DENGAN SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

System Life Cycle berbeda dengan System Development Life Cycle. System Life cycle adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design. Sedangkan system development cycle adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. System life cycle SLC sering disebut dengan pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design. Tahapan dari siklus hidup sistem yaitu : 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisis 3. Tahap Rancangan 4. Tahap Penerapan 5. Tahap Penggunaan Sedangkan SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle.

Kamis, 28 Oktober 2010

Sistem

# Mengapa Universitas merupakan suatu sistem hal ini dikarenakan elemen dari sistem semua terkandung di sebuah universitas diantaranya : 1. Tujuan Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda. 2. Masukan Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan). 3. Proses Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien. 4. Keluaran Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya. 5. Batas Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana. 6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. 7. Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem. Universitas juga merupakan suatu sub sistem karena sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini berarti bahwa sistem berada ada lebih dari satu tingkat. Pemisalan lainnya, universitas memiliki sistem dibawahnya seperti sistem untuk mengisi krs, dll.Universitas juga merupakan suatu supersistem karena tingkat universitas berada di atas sistem yang lain. # Setiap hari suatu perusahaan telepon metropolitan yang besar mencetak ribuan tagihan. Tagihan ini merupakan data dan informasi, tergantung pada sudut pandang sesorang. Merupakan data apabila dilihat dari segi pemanfaatannya, dan merupakan informasi apabila dilihat dari hasil yang diperoleh.

Selasa, 05 Oktober 2010

BAGAIMANA TEKNOLOGI INFORMASI MODERN MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA MAKIN SINGKATNYA BATAS WAKTU TRANSAKSI BISNIS SERTA CONTOHNYA

Teknologi informasi sekarang ini berkembang dengan pesat. Pemanfaatan teknologi informasi ini sekarang sudah mencapai berbagai macam bidang kehidupan masyarakat kita. Seseorang yang masih awam akan teknologi informasi akan di cap kuno, oleh karenanya pengenalan akan teknologi sekarang ini sudah tidak hanya oleh kalangan terpelajar saja, tapi anak-anak dan orang tua pun sekarang ini seolah-olah tidak mau ketinggalan terus mempelajari teknologi informasi yang ada. Teknologi informasi dibuat untuk memudahkan para penggunanya dalam mencatat suatu transaksi, menyimpannya dalam bentuk data, mentrasformasikannya menjadi informasi dan menyebarkannya kepada para pemakai informasi. Dalam dunia bisnis, teknologi informasi mempunyai dampak yang besar, misalnya suatu transaksi bisnis yang dicatat secara on-line akan diolah dan pada saat yang hampir bersamaan (real time) hasil pengolahan dan informasinya dapat dilihat, seperti yang lazim dilakukan nasabah Bank pada saat melakukan transaksi pada ATM. Pada saat informasi menjadi sangat penting dalam kegiatan bisnis, dengan dukungan teknologi informasi semakin menjadi mudah diperoleh tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Semua tahap operasi bisnis sekarang ini dilaksanakan secara lebih cepat daripada sebelumnya. Dengan adanya teknologi informasi modern, batas waktu untuk transaksi bisnis menjadi semakin singkat. Contoh yang nyata dalam kehidupan kita ini adalah para wiraniaga yang melakukan pemasaran melalui telepon (telemarketing), untuk menghubungi para pelanggan mereka dalam beberapa detik. Kemudian perintah penjualan dikirim secara elektronik dari satu komputer ke komputer yang lainnya dan pabrik membuat jadwal pengiriman material agar tiba tepat pada waktunya. Teknologi informasi saat ini sudah menjadi senjata atau alat dalam proses bisnis perusahaan yang dapat membuat aliran informasi berjalan secara cepat baik internal maupun eksternal. Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam membantu banyak manusia dalam memecahkan masalah. Diantaranya membantu manusia dalam meningkatkan produktifitas, meningkatkan efektifitas, meningkatkan efisiensi, meningkatkan mutu, meningkatkan kreatifitas, problem solving (pemecahan masalah). Teknologi informasi juga banyak membantu manusia dalam mengenali dan memecahkan masalah. Kegunaan utama teknologi informasi adalah membantu dalam pemecahan masalah dengan kreatifitas tinggi dan membantu manusia semakin efektif dalam memanfaatkannya. Tanggung jawab pemakai teknologi informasi akan memeberikan peran yang penting dalam memaksimalkan kinerja teknologi informasi.

Selasa, 20 Juli 2010

Kim Bum Datang ke Jakarta

Para penggemar Kim Bum di Indonesia siap-siap menanti kabar gembira...Kim Sang Bum atau akrab disapa Kim Bum pada bulan Agustus akan datang ke Indonesia. Kabarnya di Jakarta dia akan mengadakan jumpa fans dan konser. Jadi, para Kim Bum Mania siapkan anda menyambut pria tampan yang satu ini? Sebelum ke Jakarta dia akan mengadakan jumpa fans di Thailand. Makanya cepet dapetin tiket jumpa fansnya sekarang keburu kehabisan karena bakalan nyesel kalo kesempatan ini ga diambil kapan lagi ketemu Kim Bum. Sekali dalam seumur hidup (mungkin) dia akan ke Jakarta. Kamu bisa foto bareng Kim Bum dan dapet tanda tangannya langsung. Biasanya cuma liat di layar kaca sekarang bisa tatap muka langsung, kesempatan yang langka bukan...So, tunggu apa lagi...klik di sini buat keterangan lebih lanjut di sini http://www.asiangrup.com/index.php?option=com_content&task=view&id=404&Itemid=192..

Jumat, 04 Juni 2010

Proses Akuntansi Bank

PROSES AKUNTANSI BANK Proses akuntansi bank pada dasarnya sama dengan akuntansi umum, tetapi banyak diperlukan buku pembantu untuk mencatat dan mengikuti arus data keuangan atas seluruh transaksi yang terjadi dalam pada bank. Selain itu juga banyak dijumpai dokumen-dokumen dasar/formulir untuk mencatat setiap jenis transaki. Proses akuntansi bank tsb dapat diilustrasikan sbb: Transaksi hari tsb - laporan keuangan hari tsb - pengambilan keputusan - transaksi hari berikutnya Proses Akuntansi bank dapat dilakukan secara manual dan komputerisasi dengan alur yang berbeda. Perbedaan antara Proses Akuntansi secara Manual dan Komputerisasi Manual  Semua pekerjaan mulai dari proses pencatatan hingga pengikhtisaran dilakukan oleh tangan manusia.  Unsur manusia memegang peranan penting dalam menjalankan proses akuntansi.  Kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan keuangan merupakan hal yang kritis.  Perlu pemisahan antara petugas yang menyiapkan buku harian, jurnal, dan buku besar. Komputerisasi  Hanya melibatkan proses dengan tangan manusia dalam kegiatan key-in (mencatat dokumen bisnis) ke dalam komputer.  Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan terjamin oleh komputer.  Unsur yang paling kritis adalah program komputer yang digunakan dalam memproses kegiatan akuntansi. SISTEM REKENING PADA BANK Sistem penomoran rekening harus dapat mencerminkan nama cabang bank yang bersangkutan, jenis rekening, nomor buku besarnya, dan nomor rekening nasabah yang bersangkutan. Dalam setiap kelompok digit dapat ditampilkan kode-kode tertentu yang lebih memberikan informasi yang tepat, sebagai contoh 3 digit kedua untuk jenis rekening giro. Dua digit pertama memberikan kode kelompok giro, sedangkan satu digit terakhir memberikan kode pemilikan, misalnya badan usaha, perorangan, dsb. DATABASE DALAM KOMPUTER  Database dalam bank merupakan sarana penyimpanan beragam files atau arsip yang dapat dikomunikasikan satu sama lain.  Database yang cocok dan baik untuk dipelihara dan memiliki oleh suatu bank adalah Relational Database.  Database yang ada dalam suatu bank dapat disajikan sesuai dengan kehendak manajemen dalam ad-hoc reports. Macamnya data dan banyaknya data yang hendak disajikan harus dapat dimanipulasi oleh si pemakai database. Arsip-arsip yang akan dimanipulir tersebut akan diakses melalui Database Management Software (DBMS), dan berfungsi sebagai perantara antara pemakai dan seluruh arsip yang akan diakses.

Selasa, 01 Juni 2010

AKUNTANSI KOMITMEN DAN KONTIJENSI

Komitmen dan kontinjensi (off balance sheet items) menggambarkan posisi keuangan bank secara wajar. Komitmen dan kontinjensi merupakan transaksi yang belum mengubah posisi aktiva dan pasiva bank pada tanggal laporan, tetapi harus dilaksanakan oleh bank apabila persyaratan yang disepakati dengan nasabah terpenuhi. Komitmen dan kontinjensi dapat terdiri atas komitmen dan kontinjensi yang bersifat sebagai tagihan bank serta komitmen dan kontinjensi yang bersifat sebagai kewajiban bank. Komitmen dan kontinjensi tersebut dapat dalam mata uang Rupiah atau mata uang asing. 1. Komitmen Komitmen adalah suatu perikatan atau kontrak berupa janji yang tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Jenis komitmen keuangan yang lazim antara lain sebagai berikut: a. Fasilitas Pinjaman yang Diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima oleh bank dari bank atau pihak lain dan belum digunakan pada tanggal laporan. Fasilitas pinjaman yang diterima disajikan sebesar sisa fasilitas yang belum ditarik oleh bank. b. Fasilitas kredit yang diberikan adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank untuk diberikan kepada nasabah dan masih berlaku untuk digunakan oleh nasabah. Fasilitas kredit yang diberikan disajikan sebesar sisa komitmen yang belum ditarik. c. Kewajiban pembelian kembali aktiva bank yang dijual dengan syarat Repo adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu yang diperjanjikan. Kewajiban tersebut disajikan sebesar harga pembelian yang disepakati bank dengan nasabah. d. L/C yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) yang masih berjalan adalah jaminan dalam bentuk penerbitan L/C yang tidak dapat dibatalkan dalam rangka impor dan ekspor atau lalu lintas perdagangan. L/C tersebut disajikan sebesar sisa jumlah L/C yang belum direalisasi. e. Akseptasi wesel impor atas dasar L/C berjangka yaitu pemberian jaminan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel impor atas dasar L/C berjangka. Akseptasi wesel tersebut disajikan sebesar nilai nominal wesel yang diaksep. f. Transaksi valuta asing tunai (spot) yang belum diselesaikan adalah jumlah transaksi valuta asing tunai yang masih belum diselesaikan pada tanggal laporan. Transaksi tersebut wajib dilaporkan dalam Laporan Komitmen dan Kontinjensi dan dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan. g. Transaksi Valuta Asing Berjangka (forward/future): i. Saldo tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi valuta asing berjangka wajib dilaporkan dalam laporan komitmen dan kontinjensi dan dijabarkan kedalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan. ii. Hal-hal di bawah ini wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan: * Besarnya nilai kontrak berjangka jual dan beli dalam masing – masing mata uang asing. * Rata-rata jangka waktu kontrak. Besarnya taksiran kerugian karena transaksi valuta berjangka dalam rangka trading. Taksiran kerugian tersebut merupakan selisih antara kurs berjangka yang diperjanjikan dengan kurs tunai pada tanggal neraca. 2. Kontinjensi Kontinjensi adalah tagihan atau kewajiban bank yang timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa yang akan datang. Jenis tagihan atau kewajiban kontinjen lazim dewasa ini antara lain seperti di bawah ini. a. Garansi bank adalah semua bentuk garansi atau jaminan yang diterima atau diberikan oleh bank yang mengakibatkan pembayaran kepada pihak yang menerima jaminan apabila pihak yang dijamin bank cidera janji.

AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BIAYA BANK

Jenis-Jenis Pendapatan Bank diantaranya : • Pendapatan Operasional  Pendapatan bunga debitur  Pendapatan komisi dan provisi  Pendapatan atas transaksi valuta asing  Pendapatan Operasional lain ( mis. Deviden, L/R penjualan surat berharga) • Pendapatan Non Operasional  Pendapatan dari penjualan aktiva tetap  Pendapatan dari penyewaan fasilitas gedung yang dimiliki oleh bank • Pendapatan Luar Biasa Pendapatan yang memenuhi kriteria bersifat tidak normal dan tidak sering terjadi Pengakuan dan Akuntansi Pendapatan Bank Pengakuan pendapatan bank pada dasarnya adalah secara acrual basis kecuali untuk aktiva produktif yang digolongkan sebagai non-performing loans diakui secara cash basis Akuntansi Pendapatan Bank Pendapatan bunga debitur performing ( acrual basis) D : Pendapatan bunga debitur yang masih harus diterima Rp xx K : Pendapatan bunga debitur Rp xx Pada saat menerima bunga : D : Kas Rp xx K : Pendapatan bunga debitur yang masih harus diterima Rp xx Pendapatan bunga debitur non performing (Cash Basis) D : Rekening administratif Rup – tunggakan bunga Rp xx Pada saat menerima hasil bunga: D : Kas Rp xx K : Pendapatan bunga debitur Rp xx Provisi dan Komisi Provisi dan komisi diperlakukan sebagai pendapatan atau beban yang ditangguhkan dan diamortisasikan secara sistematis selama jangka waktu komitmen kredit. Jika komitmen diselesaikan sebelum jangka waktunya maka sisa komisi dan provisi diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian komitmen tersebut. Jurnal: Saat persetujuan kredit: D : Kas Rp xx K : Provisi Kredit diterima dimuka Rp xx Saat amortisasi: D : Provisi kredit diterima dimuka Rp xx K : Pendapatan provisi kredit Rp xx Pendapatan atas transaksi valas Pendapatan atas transaksi valas lazimnya berasal dari selisih kurs. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi valas harus diakui sebagai pendapatan atau beban dalam perhitungan laba-rugi periode berjalan. BIAYA BANK 1. PENGERTIAN Yang dimaksud biaya adalah semua biaya yang secara langsung maupun tidak langsung telah dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan dalam suatu periode tertentu. Biaya yang dikeluarkan tidak memberikan manfaat ekonomis untuk kegiatan periode berikutnya. 2. JENIS – JENIS BIAYA BANK a. Biaya Operasional, terdiri dari : - Biaya Bunga Biaya ini paling besar porsinya terhadap biaya bank keseluruhan. Biaya ini harus diantisipasikan oleh bank pada penutupan tahun buku atau pada tanggal laporan. Biaya Valuta Asing Biaya dalam transaksi valuta asing biasanya muncul dari selisih kurs yang merugi. Munculnya kerugian selisih kurs baik dari transaksi spot, forward, maupun swap akan dibebankan ke dalam laporan laba rugi. - Biaya Overhead Dalam operasi bank sehari-hari diperlukan biaya untuk mengolah transaksi. Biaya ini berhubungan langsung dengan periode terjadinya sehingga harus dicatat dan diakui sebagai beban periode berjalan. Biaya overhead yang terjadi di bank memiliki ciri-ciri :  Tidak dapat diidentifikasikan secara langsung dengan jasa yang dihasilkan karena biaya yang dikeluarkan untuk semua kegiatan bank  Menjadi biaya pada periode terjadinya  Tidak memberikan manfaat untuk masa yang akan datang Contoh biaya overhead : biaya gaji pegawai, tunjangan-tunjangan, biaya penyusutan aktiva tetap, biaya kegiatan kantor dll. b. Biaya Non Operasional Yaitu biaya–biaya yang yang dikeluarkan yang tidak berkaitan dengan kegiatan utama bank misalnya kerugian dari penjualan aktiva tetap. Pos Luar Biasa Biaya ini harus dipisahkan dari hasil usaha sehari-hari dan ditunjukkan secara terpisah dalam perhitungan laba rugi disertai pengungkapan atas sifat dan jumlahnya. Biaya luar biasa kejadiannya tidak normal dan tidak sering terjadi atau tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Misal : peristiwa gempa bumi d. Koreksi Masa Lalu Koreksi yang dilakukan terhadap laba rugi periode lalu misalnya kesalahan perhitungan, kelalaian mencatat suatu transaksi harus tetap diungkapkan e. Pajak Penghasilan Pajak penghasilan dihitung berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak (taxable income) untuk diperhitungkan dengan tarif pajak penghasilan. PENGAKUAN DAN AKUNTANSI BIAYA BANK Biaya diakui secara accrual basis, artinya selalu diakui dan dibebankan ke dalam perhitungan laba rugi saat jatuh waktu tanpa terlebih dahulu menunggu pembayaran. Pembayaran biaya dimuka harus dialokasikan ke dalam rekening biaya secara proporsional.

AKUNTANSI KLIRING

AKUNTANSI KLIRING • PENGERTIAN KLIRING • PESERTA KLIRING • WARKAT / NOTA KLIRING • WARKAT / NOTA YANG BUKAN KLIRING • JENIS – JENIS KLIRING • MEKANISME KLIRING • PROSEDUR AKUNTANSI KLIRING Pengertian Kliring: • Kliring adalah suatu tata cara perhitungan utang piutang dalam bentuk surat-surat dagang dan surat-surat berharga dari suatu bank terhadap bank lainnya, dengan maksud agar penyelesaiannya dapat terselenggara dengan mudah dan aman, serta untuk memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral. • Lalu lintas pembayaran giral adalah, suatu proses kegiatan bayar membayar dengan waktat atau nota kliring, yang dilakukan dengan cara saling memperhitungkan diantara bank-bank, baik atas beban maupun untuk keuntungan nasabah ybs. • Giral adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan. Peserta Kliring: Peserta kliring dapat dibedakan menjadi dua macam : • Peserta langsung, yaitu : bank-bank yang sudah tercatat sebagai peserta kliring dan dapat memperhitungkan warkat atau notanya secara langsung dengan B I atau melalui PT Trans Warkat sebagai perantara dengan B I. Contoh : Bank Retail, Bank Devisa • Peserta tidak langsung, yaitu : bank-bank yang belum terdaftar sebagai peserta kliring akan tetapi mengikuti kegiatan kliring melaui bank yang telah terdaftar sebagai peserta kliring. Contoh : BPR Warkat / Nota kliring • Adalah alat atau sarana yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral, yaitu surat berharga atau surat dagang seperti : – cek, – bilyet giro, – wesel bank untuk trasfer atau wesel unjuk, – bukti-bukti penerimaan transfer dari bank-bank, – nota kredit, dan – surat-surat lainnya yang disetujui oleh penyelenggara ( B I ) • Syarat-syarat warkat yang dapat dikliringkan : – Ber valuta Rupiah – Bernilai nominal penuh – Telah jatuh tempo pada saat dikliringkan dan – Telah dibubuhi cap kliring • Jenis – jenis warkat kliring : – Warkat debet keluar, yaitu : warkat bank lain yang disetorkan oleh nasabah sendiri untuk keuntungan rekening nasabah yang bersangkutan. Contoh : Ndari nasabah bank Permata Semarang menerima pembayaran dari Sigit nasasbah bank Niaga Semarang berupa cek. Cek tersebut disetorkan oleh Ndari ke bank Permata, maka cek tersebut dapat dikatakan sebagai warkat debet keluar. – Warkat debet masuk, yaitu : warkat yang diterima oleh suatu bank dari bank lain melalui B I atas warkat atau cek bank sendiri yang ditarik oleh nasabah sendiri dan atas beban nasabah yang bersangkutan. Contoh : Bila bank Permata Semarang menerima cek dari bank Niaga Semarang atas cek yang telah ditarik Andi nasabah sendiri, maka cek tersebut merupakan warkat debet masuk bagi bank Permata. • Warkat kredit keluar, yaitu : warkat dari nasabah sendiri untuk disetorkan kepada nasabah bank lain pada bank lain. Bank yang menyerahkan warkat tersebut akan mengkreditkan rekening giro BI dan mendebet giro nasabah. • Warkat kredit masuk, yaitu : warkat yang diterima oleh suatu bank untuk keuntungan rekening nasabah bank tersebut. Bank yang menerima warkat tersebut akan mendebit rekening giro B I dan mengkredit giro nasabah. Warkat yang bukan kliring • Warkat-warkat yang belum memenuhi syarat-syarat warkat kliring. • Penyetor warkat kepada penyelenggara untuk keperluan penyelesaian saldo negatif atau saldo debet. • Penyetoran warkat kepada penyelenggara untuk pelaksanaan transfer dalam rangka pelimpahan likuidasi dari suatu peserta kepada kantor-kantor cabangnya yang lain. • Penyetoran-penyetoran lain yang ditetapkan B I berdasarkan kebutuhan. Jenis-Jenis Kliring • Kliring umum, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang pelaksanaannya diatur oleh B I. • Kliring lokal, adalah : sarana perhitungan warkat-warkat antar bank yang berada dalam suatu wilayah kliring (wilayah yang ditentukan). • Kliring antar cabang, adalah : sarana perhitungan warkat antar kantor cabang suatu bank peserta yang biasanya berada dalam satu wilayah kota. KLiring ini dilakukan dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungan dari sauatu kantor cabang untuk kantor cabang lainnya yang bersangkutan pada kantor induk yang bersangkutan. PERTEMUAN KLIRING Kliring yang dilaksanakan tidak melalui Automated Clearing House, pertemuan kliring biasanya dilakukan sebanyak dua kali. Pertama kali bertemu, bank-bank yang terlibat dalam transaksi kliring akan saling menyerahkan warkat. Pada pertemuan kedua, bank peserta kliring akan saling mengembalikan warkat apabila terjadi penolakan. Waktu pertemuan kliring biasanya diatur sebagai berikut : Senin sampai dengan Jumat: Kliring I : Pukul 10.30 – 14.30 Kliring II : Pukul 13.00 – 14.00 Sabtu : Kliring I : Pukul 10.00 – 11.00 Kliring II : Pukul 12.00 – 13.00 Pembukuan Transaksi Kliring : Kasus : Kembali ke ilustrasi kliring. Pada saat bank ABC menerima warkat giro dari bank Omega Kedua bank akan mencatat transaksi kliring tersebut sbb. Pembukuan transaksi kliring ini dapat ditampung pada rekening sementara “Kliring” atau langsung ke rekening giro pada B I. Pada bank ABC – cabang Jakarta Pada saat terima warkat dari Tn. Sigit untuk disetorkan ke (menambah) rekening giro Ny. Dita. D : Kliring Rp. 30.000.000,- K : Giro – Rek. Ny. Dita Rp. 30.000.000,- Setelah diketahui hasilnya baik, biasanya pada waktu kliring kedua akan dinihilkan rekening Kliring. D : B I – Giro Rp. 30.000.000,- K : Kliring Rp. 30.000.000,- Pada bank Omega – cabang Jakarta Pada saat menerima warkat nasabahnya sendiri (warkat Tn. Sigit) akan membebankan rekening Tn. Sigit dengan jurnal sbb : D : Giro – Rek. Tn. Sigit Rp. 30.000.000,- K : B I – Giro Rp. 30.000.000,- Bang Omega dapat langsung mengkredit rekening giro pada BI arena cek tersebut adalah cek dari nasabahnya sendiri. Apabila Tyas seorang nasabah bank Omega – cabang Jakarta menyerahkan sebuah warkat Giro senilai Rp. 50.000.000,- kepada bank untuk diserahakan kepada Grace, salah seorang nasabah bank Lippo cabang Jakarta, oleh kedua bank akan dibukukan sebagai berikut : Pada bank Omega cabang Jakarta Pada saat menerima amanat dan warkat dari Tyas, akan dibukukan sebagai berikut : D : Giro - Rek. Tyas Rp. 50.000.000,- K : B I – Giro Rp. 50.000.000,- Pada bank Lippo cabang Jakarta Pada saat menerima warkat setoran untuk menambah rekening Grace, dibukukan sbb. : D : B I – Giro Rp. 50.000.000,- K : Giro - Rek. Grace Rp. 50.000.000,- NERACA KLIRING Pada akhir hari kliring, akan dibuatkan neraca kliring sebagai laporan akhir transaksi kliring. Apabila dalam pembukuan transaksi kliring, bank Omega selalu mempergunakan rekening sementara kliring dan pendebetan atau pengkreditan rekening giro pada B I dilaksanakan pada akhir hari kliring, untuk mengetahui apakah bank menang atau kalah klring, maka kekalahan kliring diatas akan dibukukan sebagai berikut : D : Kliring Rp. 80.000.000,- K : B I – Giro Rp. 80.000.000,- Dilihat dari sudut B I , tidak akan terdapat selisih pendebetan maupun pengkreditan rekening giro masing-masing bank peserta kliring. Selanjutnya untuk mencatat transaksi hasil kliring diatas, oleh B I akan dibukukan sbb. : D : Giro – Bank Omega Rp. 80.000.000,- K : Giro – Bank ABC Rp. 30.000.000,- K : Giro – Bank Lippo Rp. 50.000.000,- Melalui kalah atau menang kliring ini, oleh B I akan dipantau saldo minimum dari Reserve Reqiurement. Bila suatu bank reserve requirement-nya lebih rendah dari pada apa yang seharusnya dipelihara, maka kepada bank yang tidak memenuhi persyaratan tersebut akan dikenakan denda oleh B I. Yang dimaksud dengan kliring otomatis adalah : Terjadinya pertukaran data secara elektronik melalui pemrosesan dengan mesin dalam bentuk standar yang telah diformat terlebih dahulu. Selain itu, pemrosesan elektronik juga melibatkan pengiriman media penyimpanan data komputer. Media ini merupakan media utama untuk transaksi kliring dengan otomatis, atau lazim dikenal dengan Automatic Clearing House (ACH). Dalam pemrosesan data secara elektronik ini, mesin akan membaca Magnetic Ink Character Recognition, atau MICR pada setiap lembar cek nasabah. Transaksi kliring otomatis dapat dipecah menjadi dua jenis : • Transaksi local (intraregional), bank penarik mempersiapkan seluruh warkat untuk dikirim ke bank tertarik. Disini bank penarik akan memeriksa kelengkapan data, memeriksa kebenaran cek, membedakan apabila transaksi tersebut berasal dari bank sendiri, kemudian menyampaikan data tersebut kepada lembaga kliring. • Transaksi antar daerah (interregional), bank penarik akan menyampaikan transaksinya kepada pusat pengolahan data di lembaga kliring lokal. Transaksi-transaksi disortir oleh bank penarik dalam lokasi yang bersangkutan. Volume data yang besar ini akan digabung menjadi suatu ringkasan arsip untuk setiap lokasi, kemudian arsip ini dipindahkan ke tiap lokasi lainnya untuk diproses lebih lanjut.

Sabtu, 17 April 2010

Save Deposit Box

Save Deposit Box (SDB) Adalah fasilitas jasa bagi nasabah untuk menyimpan barang-barang berharga dan dokumen pribadi yang rahasia dengan sistem pengamanan berteknologi modern Manfaat Memberikan keamanan dan kenyamanan Menyimpan semua barang-barang berharga Anda Fasilitas Dilengkapi dengan teknologi modern Tersedia dalam beberapa ukuran Pembayaran sewa Safe Deposit Box langsung 3 tahun diberikan bebas sewa 1 tahun tanpa biaya Persyaratan dan ketentuan Peruntukan bagi perorangan dan badan usaha Memiliki rekening di Bukopin Syariah Mengisi Aplikasi Tanda pengenal : KTP/SIM/Paspor Khusus badan hukum : SIUP, NPWP, Akta pendirian, Ijin usaha, dll

Surat Berdokumen dalam Negeri

SURAT KREDIT BERDOKUMEN (LETTER of CREDIT) Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual – beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran. Jenis dan Manfaat Letter of Credit Isi dari perjanjian LC mencakup banyak hal seperti jangka waktu, pembatalan, cara pembayaran dan lain – lain. Berdasarkan isi perjanjian tersebut, LC dapat dibedakan menjadi beberapa jenis: 1. Ruang Lingkup Transaksi - LC Impor:adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli barang/jasa melewati batas – batas Negara. - LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN):adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi di dalam wilayah suatu Negara. 2. Saat Penyelesaian - Sight LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai dengan dokumen tiba. - Usance LC:adalah LC yang penangguhan pembayarannya sampai wesel yang diterbitkan jatuh tempo (tidak lebih lama dari 180 hari). 3. Pembatalan - Revocable LC:adalah LC yang dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak yang berhak menerima pembayaran (beneficiary). LC jenis ini biasanya digunakan sebagai bekal awal sebelum negosiasi antara importir dan eksportir mencapai kesepakatan final. - Irrevocable LC:adalah LC yand tidak dapat dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh issuing bank setiap saat tanpa persetujuan beneficiary. Apabila suatu LC tidak secara eksplisit menyatakan ‘revocable’ atau ‘irrevocable’, maka LC tersebut dianggap sebagai irrevocable LC. 4. Pengalihan Hak - Transferable LC:adalah LC yang diberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. Pengalihan hak ini hanya dapat dilakukan satu kali. - Untransferable LC:adalah LC yang tidak memberikan hak kepada beneficiary untuk mengalihkan sebagian atau seluruh hak penerimaan pembayaran kepada pihak lain. 5. Pihak advising bank - General/Negotiating/Non-Restricted LC:adalah LC yang tidak menyebutkan dengan bank yang akan menjadi advising bank. - Restricted/Straight LC:adalah LC yang menyebutkan dengan tegas bank yang menjadi advising bank. 6. Cara Pembayaran kepada Beneficiary - Standby LC:adalah surat pernyataan dari pihak bank yang menyatakan bahwa apabila pihak yang dijamin (nasabah bank tersebut) cidera janji maka pihak bank akan menerbitkan Sight LC untuk kepentingan yang menerima jaminan yaitu beneficiary. - Red-Clause LC:adalah LC yang memperkenankan penarikan sejumlah tertentu uang muka oleh beneficiary. LC ini diterbitkan biasanya hanya apabila issuing bank benar – benar percaya pada reputasi beneficiary. - Clean LC:adalah LC yang pembayarannya kepada beneficiary dapat dilakukan hanya atas dasar kwitansi/wesel/cek tanpa harus menyerahkan dokumen pengiriman barang. Manfaat yang dapat diharapkan oleh bank dengan memberikan fasilitas Letter of Credit kepada nasabahnya antara lain adalah: - Penerimaan biaya administrasi berupa provisi/komisi yang merupakan fee based income bagi bank. - Pengendapan dana setoran yang merupakan dana murah bagi bank. - Pemberian pelayanan kepada nasabahnya sehingga nasabah menjadi lebih loyal kepada bank.

Inkaso dalam Negeri

INKASO Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat. 1. WARKAT INKASO a. Warkat inkaso tanpa lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak dilampirkan dengan dokumen – dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel dan surat berharga b. Warkat inkaso dengan lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan dengan dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan dokumen – dokumen penting. 2. JENIS INKASO a. Inkaso Keluar Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah bank lain di kota lain. b. Inkaso masuk Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah diterbitkan oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada pihak ke tiga.

Transfer dalam Perbankan

Transfer dalam Negeri Salah satu jasa perbankan yang bayak digunakan orang adalah pengiriman uang (transfer) baik yang dilakukan dengan kawat maupun secara tertulis. Karena transfer uang dapat dilakukan baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang dapat dilaksakan dengan valuta asing maupun Rupiah. Transfer adalah kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditujukan sebagai penerima transfer (beneficiary). Pengiriman uang dapat dibagi menjadi 2 transaksi : 1. Pengiriman uang keluar (transfer keluar) Adalah salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas pembayaran adalah melalui pengiriman uang keluar (transfer keluar). Media untuk melakukan transfer ini adalah secara tertulis (mail transfer) maupun melalui kawat ( wire tansfer). Pengaman dalam transfer keluar ini adalah kode rahasia seperti nomor tes dari setiap trasnfer masuk dan keluar. Apabila terjadi kesalahan pada nomor tes, pada prinsipnya transfer tersebut harus ditolak. Keuntungan bagi bank yang melaksanakan transfer keluar adalah sebagai sarana untuk menciptakan pendapatan dalam bentuk komisi, peningkatan pelayanan pada para nasabah, peningkatan pangsa pasar, dan segi promosi lainnya. Pengiriman uang dilakukan oleh bank dengan cara memerintahkan cabang lain untuk membayar sejumlah uang tertentu beneficiary (orang yang berhak menerima transfer) yang berdomisili di kota tertentu. Dengan demikian terjadi hubungan antar kantor antar cabang pemberi amanat dan penerima transfer. Dalam hal penyetoran dengan warkat campuran termasuk warkat kliring akan ditampung seluruh setoran non kliring dalam rekening hutang lainnya. Kemudian rekening hutang lainnya harus segera dinihilkan sewaktu kliring tersebut dinyatakan berhasil. Bila terjadi pembatalan transfer keluar, haruslah diperhatikan bahwa pembatalan tersebut hanya dapat dilakukan bila transfer keluar belum dibayarkan kepada si penerima uang dan untuk itu bank pemberi amanat harus memberi perintah berupa ” stop payment” kepada cabang pembayar. Pembayaran pembatalan ini baru dapat dilakukan oleh bank pemberi amanat apabila telah diterima berita konfirmasi dari bank pembayar bahwa memang transfer yang dimaksud belum dibayarkan. 2. Pengiriman uang masuk (transfer masuk) Selain transfer keluar juga ada transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang (beneficiary). Dalam hal ini, bank pembayar akan membukukan hasil transfer kepada rekening nasabah (beneficiary) bila ia memiliki rekening di bank pembayar. Dalam hal transfer masuk ditujukan bukan kepada buakan nasabah bank pembayar, hasil transfer akan ditampung dalam rekening ” Hasil Transfer yang Dapat Dibayar”. Rekening ini akan tetap outstanding hingga hasil transfer dibayarkan kepada beneficiary. Transfer masuk dikenakan lagi komisi sebab kepada nasabah si pemberi amanat telah dibebankan komisi pada saat memberikan amanat transfer. Keuntungan yang diharapkan adalah dari lamanya dana menengendap yaitu : selisih waktu antara penerima perintah untuk membayar hingga hasil transfer dibayarkan. Seperti halnya dalam transfer keluar, transfer masukpun dapat terjadi pembatalan. Jika terjadi pembatalan, pertama-tama yang harus dilakukan memeriksa apakah hasil transfer telah dibayarkan kepada beneficery. Bila ternyata belum, akan diblokir dan dibatalkan untuk kemudian dikembalikan kepada cabang pemberi amanat melalui pemindahbukuan. Khusus transfer masuk kepada nasabah yang langsung dimasukkan kedalam rekening, tidak dapat dibayarkan karena etis perbankan tidak dapat mengurangi atau mendebet rekening seseorang tanpa persetujuan si pemilik rekening bersangkutan. Pembatalan transfer hanya dapat dilakukan apabila transfer dibayarkan yang lazim dilakukan pada beneficery yang bukan nasabah bank.

Sabtu, 13 Maret 2010

Penanaman Dana Bank

Peranan Bank Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran (LLP) berarti bank menjadi pelaksana penyelesaian pembayaran transaksi komersial atau financial dari pembayar ke penerima. Lalu lintas pembayaran diartikan sebagai penyelesaian transaksi komersial dan atau finansial dari pembayar kepada penerima melalui media bank. LLP ini sangt penting untuk mendorong kemajuan perdagangan dan glonalisasi perekonomian, karena pembayaran transaski aman, praktisdan ekonomis. Kepercayaan masyarakat Sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan masyarakat. Ciri-ciri sebagai lembaga kepercayaan masyarakat: Dalam menerima simpanan dari SSU, bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu. Dalam menyalurkan dana kepada DSU, bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemebrian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik. Dalam melaksanakan kegiatannya bank lebih banyak menggunakan dana dari masyarakat yang terkumpul dalam banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham. Dana Pinjaman Dari Pihak Luar Pinjaman dari Bank-bank Lain Pinjaman dari Bank atau Lembaga Keuangan lain di luar negeri Pinjaman dari Lembaga Keuangan Bukan Bank Pinjaman dari Bank Sentral (BI)

AKUNTANSI SUMBER DANA

AKUNTANSI SUMBER DANA 1. GIRO DEFINISI Simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan TRANSAKSI GIRO Dapat dilakukan dari peristiwa setoran nasabah baik tunai maupun kliring, setoran dari transfer, pemindahbukuan karena kliring atau transfer, penarikan tunai atau kliring penambahan karena jasa giro dan bunga dsb. 2. TABUNGAN DEFINISI Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki. ~~ TABUNGAN KARTU SMART DEFINISI Tabungan yang mempunyai kartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data transaksi nasabah. MANFAAT • Alat pembayaran di toko-toko (Point of Sale) • Alat untuk memperoleh diskon • Pengganti uang tunai DEPOSITO DEFINISI Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir. TRAVELLER’S CHEQUES DEFINISI Warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum diatas TC tersebut. TC merupakan sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga. REKENING TITIPAN – PAYMENT POINT DEFINISI Pembayaran dari masyarakat yang ditujukan untuk keuntungan pihak tertentu seperti, rekening listrik PLN, rekening telepon dari Telkom, uang sekolah suatu Universitas, pajak televisi dsb. contoh akun : • SETORAN TUNAI Ny. Diony calon nasabah Bank BRI ingin membuka rekening giro pada Cabang Jakarta dengan melakukan setoran tunai sebagai setoran awal rekening gironya sebesar Rp 100.000.000,00 dan biaya administrasi untuk buku cek sebesar Rp 50.000,00 D: Kas Rp. 100.050.000,00 K:Giro Ny. Diony Rp. 100.000.000,00 K:Persediaan buku cek Rp. 50.000,00
Pentingnya Akuntansi : Persaingan perbankan dalam memperebutkan pangsa pasar Agar tetap eksis dan mampu mengembangkan diri : • dapat bekerja dengan tingkat efisiensi tinggi • dapat mengembangkan produk/jasa perbankan baru sesuai kebutuhan • memiliki informasi yang tepat pakai dan tepat waktu • kemampuan manejemen bank dalam pengambilan keputusan dikelola dan dimanfaatkan dengan benar alatnya : AKUNTANSI @ SEJARAH AKUNTANSI PERBANKAN Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan adalah pada zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa. Kemudian usaha perbankan ini berkembang ke Asia Barat oleh para pedagang. Perkembangan perbankan di Asia, Afrika dan Amerika]] dibawa oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan ke negara jajahannya baik di Asia, Afrika maupun benua Amerika. Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang. Dalam perjalanan sejarah kerajaan tempo dulu mungkin penukaran uangnya dilakukan antar kerajaan yang satu dnegan kerajaan yang lain. Kegiatan penukaran ini sekarang dikenal dengan nama Pedagang Valuta Asing (Money Changer). Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakatyang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. LAPORAN KEUANGAN BANK Tujuan adanya laporan Keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat : dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan • dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu. • membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai atau meng-interpretasikan kondisi dan potensi perusahan disesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan Bentuk laporan yang dihasilkan dalam perusahaan termasuk bank terdiri : 1. Laporan Neraca, 2. Laporan perhitungan laba rugi 3. Laporan perubahan posisi keuangan Bagi bank ada laporan tambahan untuk menyimpan data yang belum mempengaruhi Neraca, namun sudah harus di perhitungkan oleh pihak Bank, yaitu: Laporan Rekening Administrasi PERSAMAAN AKUNTANSI PERBANKAN : AKTIVA = PASIVA HARTA = KEWAJIBAN + MODAL PROSES AKUNTANSI BANK Proses akuntansi bank dapat diilustrasikan sebagai berikut: Transaksi hari Berikut Laporan > Keuangan Hari Bersangkutan > Transaksi hari Bersangkutan > Pengambilan Keputusan AKTIVA / ASSET: alokasi atau penggunaan dana (use of Fund) • Monetary Assets, uang tunai, surat berharga, tagihan-tagihan • Non Monetary Asset gedung (fixed Asset), inventaris kantor PASIVA : Sumber dana •Volatile liability, sewaktu-waktu di tagih Giro, Tabungan, Deposito Jatuh tempo •Non Volatile liability, Deposito belum Jatuh tempo, Modal

Senin, 04 Januari 2010

NORMALISASI

NORMALISASI Definisi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasikan data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu ogranisasi. Tujuan dari Normalisasi Untuk menghilang kerangkapan data Untuk mengurangi kompleksitas Untuk mempermudah pemodifikasian data Proses Normalisasi Data diuraikan dalam bentuk table, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Apabila table yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka table tersebut perlu dipecah menjadi beberapa table yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal. Tahapan Normalisasi Bentuk Tidak Normal Menghilangkan perulangan group Bentuk Normal Pertama (1 NF) Menghilangkan Ketergantungan sebagian Bentuk Normal Kedua (2NF) Menghilangkan Ketergantungan Transitif Bentuk Normal Ketiga (3NF) Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) Menghilangkan ketergantungan Multivalue Bentuk Normal Keempat (4NF) Menghilangkan anomali-anomali yang tersisa Bentuk Normal Kelima Ketergantungan Fungsional Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R.X R.Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Misal, terdapat skema database Pemasok-Barang : Pemasok (No-pem, Na-pem) Tabel PEMASOK-BARANG No-pem Na-pem P01 Baharu P02 Sinar P03 Harapan Ketergantungan fungsional dari tabel PEMASOK-BARANG adalah : No-pem Na-pem Ketergantungan Fungsional Penuh Definisi : Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan) Contoh : KIRIM BARANG (No-pem, Na-pem,No-bar, Jumlah) No-pem Na-pem No-bar Jumlah P01 Baharu B01 1000 P01 Baharu B02 1500 P01 Baharu B03 2000 P02 Sinar B03 1000 P03 Harapan B02 2000 Ketergantungan fungsional : No-pem  Na-pem No-bar, No-pem  Jumlah (Tergantung penuh thd keynya) Ketergantungan Transitif : Definisi : Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut Z tergantung pada atribut Y pada relasi R. ( X Y, Y Z, maka X Z ) Contoh : Ketergantungan Fungsional : No-pem Kode-kota Kode-kota Kota, maka No-pem Kota Bentuk Normal Kesatu (1 NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data. Tabel KIRIM-1 (Unnormal) Tabel KIRIM-2 (1 NF) Diagram Ketergantungan Fungsional Diagram Ketergantungan Fungsional Bentuk Normal Kedua (2 NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap keynya. Tabel PEMASOK-1 (2 NF) Bentuk Normal Ketiga (3 NF) Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap keynya. Tabel KIRIM-3 (3 NF) Tabel PEMASOK-2 (3 NF) Tabel PEMASOK-3 (3 NF) Normalisasi pada database perkuliahan Asumsi : Seorang mahasiswa dapat mengambil beberapa mata kuliah Satu mata kuliah dapat diambil oleh lebih dari satu mahasiswa Satu mata kuliah hanya diajarkan oleh satu dosen Satu dosen dapat mengajar beberapa mata kuliah Seorang mahasiswa pada mata kuliah tertentu hanya mempunyai satu nilai Tabel MAHASISWA-1 ( Unnormal ) No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Tabel MAHASISWA-2 ( 1NF ) No-Mhs Nm-Mhs Jurusan Kd-MK Nama-MK Kd-Dosen Nm_Dosen Nilai 2683 Welli MI MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati A 2683 Welli MI MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita B 5432 Bakri AK MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati C 5432 Bakri AK AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia B 5432 Bakri AK MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola A Diagram Ketergantungan Fungsional : Tabel KULIAH ( 2NF ) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen Nama-Dosen MI350 Manajemen Basis Data B104 Ati MI465 Analisis Prc. Sistem B317 Dita AKN201 Akuntansi Keuangan D310 Lia MKT300 Dasar Pemasaran B212 Lola Tabel MAHASISWA-3 ( 3NF ) No-Mhs Nama-Mhs Jurusan 2683 Welli MI 5432 Bakri AK Tabel Nilai ( 3NF ) No-Mhs Kode MK Nilai 2683 MI350 A 2683 MI465 B 5432 MI350 C 5432 AKN201 B 5432 MKT300 A Tabel MATAKULIAH ( 3NF ) Kode-MK Nama-MK Kode-Dosen MI350 Manajemen Basis Data B104 MI465 Analisis Prc. Sistem B317 AKN201 Akuntansi Keuangan D310 MKT300 Dasar Pemasaran B212 Tabel DOSEN ( 3NF ) Kode-Dosen Nama-Dosen B104 Ati B317 Dita D310 Lia B212 Lola