Jumat, 25 Maret 2011

MODAL KERJA DAN ANALISIS PERUBAHAN PENDAPATAN & BIAYA

Modal Kerja 1. PENGERTIAN Modal kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Contoh manajemen modal kerja adalah manajemen kas, manajemen piutang manajemen persediaan. Modal Kerja (disingkat WC) adalah metrik keuangan yang merupakan likuiditas operasi yang tersedia untuk sebuah organisasi, bisnis, atau badan lainnya, termasuk badan pemerintah. Bersama dengan aktiva tetap seperti pabrik dan peralatan, modal kerja dianggap sebagai bagian dari modal usaha. modal kerja bersih adalah dihitung sebagai aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar . Ini adalah turunan dari modal kerja, yang biasa digunakan dalam teknik penilaian seperti DCFs (arus kas Discounted). Jika aktiva lancar kurang dari kewajiban lancar, entitas memiliki kekurangan modal kerja, juga disebut defisit modal kerja. Modal Kerja = Aktiva Lancar Modal Kerja Bersih Aktiva = Lancar - Kewajiban Lancar Modal Kerja = Aktiva Lancar - Kewajiban Lancar - Hutang jangka panjang Sebuah perusahaan dapat diwariskan dengan aset dan profitabilitas tetapi kekurangan likuiditas jika aktiva tidak dapat mudah dikonversi menjadi uang tunai. modal kerja positif diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan dapat meneruskan usahanya dan yang memiliki dana yang cukup untuk memenuhi baik hutang jangka pendek yang jatuh tempo dan biaya operasional yang akan datang.. Manajemen modal kerja meliputi pengelolaan persediaan, piutang dan hutang, dan uang tunai. Aktiva lancar dan kewajiban lancar mencakup tiga account yang penting khusus. Akun ini merupakan bidang usaha dimana manajer memiliki dampak yang paling langsung: • piutang (aktiva lancar) • persediaan (aktiva lancar), dan • Hutang usaha (kewajiban lancar) Bagian lancar dari utang (hutang dalam waktu 12 bulan) sangat penting, karena itu merupakan jangka pendek klaim aktiva lancar dan sering dijamin dengan aset jangka panjang. Jenis-jenis hutang jangka pendek adalah pinjaman bank dan jalur kredit. Peningkatan modal kerja menunjukkan bahwa usaha telah meningkat baik aktiva lancar (yang telah meningkat piutang, atau aktiva lancar lainnya) atau mengalami penurunan kewajiban lancar , misalnya telah melunasi beberapa kreditur jangka pendek. Implikasi pada M & A : Definisi komersial umum modal kerja untuk tujuan penyesuaian modal kerja dalam sebuah M & A transaksi (yaitu untuk mekanisme penyesuaian modal kerja dalam perjanjian jual beli) sama dengan: Aktiva Lancar - Kewajiban tidak termasuk aktiva pajak tangguhan / kewajiban, kelebihan kas, aset surplus dan / atau saldo deposit. Kas item sering menarik penyesuaian satu-untuk-satu harga pembelian. Terdapat tiga konsep definisi modal kerja yaitu : • Konsep kuantitatif: Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancer ( gross working capital ). • Konsep kualitatif: Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek ) • Konsep fungsional: Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income. TUJUAN DAN SUMBER MODAL KERJA Tujuan laporan perubahan modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana sumber- sumber modal kerja berasal… 1. Hasil operasi perusahaan. 2. Keuntungan dari pernjualan surat-surat berharga ( investasi jangka pendek ) 3. Penjualan aktiva tidak lancar 4. Penjualan saham atau obligasi SEBAB PERUBAHAN MODAL KERJA —> Adanya kenaikan sector modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah —> Ada pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal kerja kan bertambah —> Ada penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan bertambah —> Karena kerugian yang diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka akan mengurangi modal kerja. —> Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka panjang.maka akan mengurangi modal kerja —> Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja —> Pengambilan uang atau barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi. MANFAAT MANAJEMEN MODAL KERJA • Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai dari aktiva lancar. • Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya. • Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi. • Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani konsumen • Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganannya. • Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. • Laporan modal kerja akan sangat berguna bagi management untuk mengadakan pengawasan terhadap modal kerja LAPORAN MODAL KERJA Laporan perubahan modal kerja merupakan ringkasan tentang hasil-hasil aktivitas keuangan suatu perusahaan dalam satu periode tertentu dan menyajikan sebab-sebab perubahan-peubahan posisi keuangan perusahaan tersebut Contoh penyusunan “Laporan Modal Kerja” berikut ini diberikan data PT Jaya Makmur yang diperbandingkan antara 31 desember 1997 dengan neraca 31 desember 1998 sebagai berikut : ANALISIS PERUBAHAN PENDAPATAN DAN BIAYA 1. Pengertian Pendapatan • Dalam bisnis, pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran. • Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui saham untuk menarik investor. 2. Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya yang terlihat secara fisik, misalnya berupa uang. Sementara itu, yang dimaksud dengan biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya kesempatan dan penyusutan barang modal. 3. Pengukuran Pendapatan Adapun cara terbaik untuk mengukur pendapatan adalah dengan menggunakan nilai tukar (exchange value) dari barang atau jasa. Nilai tukar barang atau jasa diukur dengan cash equivalent atau present value dari tagihan-tagihan yang diharapkan dapat diterima. Dengan kata lain, pendapatan diukur dalam nilai uang atau sejumlah uang yang akhirnya akan diterima sebagai hasil dari suatu proses transaksi pendapatan (ukuran bersih). Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Nilai wajar merupakan suatu jumlah, untuk itu suatu aktiva mungkin ditukar atau suatu kewajuban diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi dengan jumlah diskon yang diperolehkan oleh perusahaan. Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara dengan kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun, bila arus masuk dari kas atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau yang dapat diterima. Perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal dari imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, karena itu tidak termasuk dalam pendapatan. Begitu pula dalam hubungan keagenan, arus masuk bruto manfaat ekonomi termasuk jumlah yang di tagih atas nama prinsipal, tidak mengakibatkn kenaikan ekuitas perusahaan, karena itu bukan merupakan pendapatan hanyalah komosi yang diterima dari prinsipal.